Pengetahuan-Bagaimana
Knowledge-how, Ability Hypothesis, Know-how
merupakan jenis pengetahuan yang mendasari banyak kegiatan fisik kita dan dapat dinyatakan dengan bantuan klausa bagaimana (Mary tahu bagaimana cara memakai sepatu). Dengan berargumen bahwa perilaku manusia tidak memerlukan pengetahuan-bahwa untuk memandu perilaku tersebut, Ryle mendalilkan pengetahuan-bagaimana, sebuah kemampuan (ability) atau kumpulan disposisi.
Meskipun analisis disposisi ditolak, beberapa filsuf menganggap distingsi tersebut berguna. Mereka memandang pengetahuan-bagaimana, yang meliputi kompetensi linguistik atau pembuktian matematis, sebagai suatu perluasan melampaui pengetahuan prosedural. Kompetensi linguistik dan pembuktian matematis tersebut kemudian dipandang sebagai tindakan yang tidak termediasi oleh representasi internal.
Pengetahuan-bagaimana juga digunakan oleh Lawrence Nemirow dan David Lewis sebagai tanggapan terhadap argumen pengetahuan:
Saat dilahirkan Mary tidak memperoleh pengetahuan proposisional yang baru, melainkan kemampuan untuk mengenali, membayangkan, dan mengingat warna-warna yang berbeda (hipotesis kemampuan/the ability hypothesis).
Salah satu masalah dengan pengetahuan-bagaimana adalah bahwa ia tidak dapat diidentikkan dengan kemampuan (ability) karena seseorang mungkin tau bagaimana melakukan sesuatu meskipun tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya (Carl Ginet). Selain itu, analisis terhadap pertanyaan-pertanyaan yang disematkan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang penting antara pengetahuan-bagaimana dan pengetahuan-bahwa.
Stanley dan Timothy Williamson berpendapat bahwa pengetahuan-bagaimana merupakan turunan dari pengetahuan-bahwa. jenis pengetahuan yang melibatkan konten demonstratif (untuk mengetahui bagaimana melakukan sesuatu sama dengan mengetahui bahwa X adalah cara untuk melakukan hal tersebut). Dengan demikian, jika kemampuan Mary untuk berimajinasi melibatkan pengetahuan-bagaimana, dia pasti telah memperoleh pengetahuan-bahwa.