Reductio ad Absurdum
Mengekspos Fallacy melalui Implikasinya yang Absurd
Modus argumentasi atau bentuk argumen di mana sebuah proposisi dibantah dengan mengikuti implikasinya secara logis ke kesimpulan yang absurd. Argumen yang menggunakan kata universal seperti, "selalu", "tidak pernah", "semua", "tidak ada", dan lain-lain, cenderung dapat direduksi menjadi kesimpulan yang tidak masuk akal.
Bentuk Logis
Asumsikan P adalah benar.
Dari asumsi ini, simpulkan bahwa Q benar dan Q salah.
Dengan demikian, P mengimplikasikan Q dan bukan Q (sebuah kontradiksi, yang pasti salah).
Oleh karena itu, P itu sendiri pasti salah.
Contoh #1
Saya akan menjalani operasi besok. Tolong semuanya, doakan saya agar operasi saya berjalan lancar dan saya cepat sembuh.
Penjelasan
Pertama-tama, kita asumsikan bahwa premis tersebut benar: jika "cukup banyak" orang yang berdoa kepada Tuhan agar operasi yang dijalaninya berhasil dan cepat sembuh, maka Tuhan akan mewujudkannya. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan merespons opini populer. Namun, jika Tuhan mengabulkan doa hanya berdasarkan kontes popularitas, maka hal itu tidak adil dan tidak masuk akal. Karena Tuhan tidak mungkin tidak adil, maka Ia tidak mungkin merespons popularitas dan juga tidak merespons popularitas, maka klaim ini tidak masuk akal, dan dengan demikian salah.
Contoh #2
Jika setiap orang menjalani hidupnya seperti Yesus, dunia akan menjadi tempat yang indah!
Penjelasan
Pertama-tama kita asumsikan premisnya benar: jika setiap orang menjalani hidupnya seperti Yesus menjalani hidupnya, dunia akan menjadi tempat yang indah. Jika hal ini benar, kita akan memiliki 7 miliar orang di bumi ini yang berkeliaran dari satu kota ke kota lain, hidup dari belas kasihan orang lain, berkhotbah tentang Tuhan (tanpa ada yang mendengarkan). Tanpa ada yang bekerja, tidak akan ada orang yang bisa menerima sedekah; hanya akan ada 7 miliar orang yang mencoba untuk menceritakan tentang Tuhan kepada satu sama lain. Setelah beberapa minggu, semua orang pada akhirnya akan kelaparan dan mati. Dunia ini mungkin merupakan tempat yang indah bagi burung-burung nasar dan belatung yang memakan semua orang yang ingin menjadi Yesus, tetapi jauh dari kata indah dari sudut pandang manusia. Karena dunia tidak bisa menjadi tempat yang indah sekaligus tempat yang mengerikan, maka proposisi ini salah.
Pengecualian
lihat kesesatan appeal to extremes